Minggu, 10 November 2013

BUDAYA BERBAHASA INDONESIA



Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang telah dikumandangkan sebagai bahasa persatuan negara republik Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan sebuah bahasa nasional yang dipakai oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Bahasa Nasional Indonesia mulai digunakan oleh bangsa Indonesa setelah Proklamasi RI tahun 1945, meskipun sebelumnya pernah dicanangkan untuk digunakan setelah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun di kala itu, bangsa Indonesia belum sepenuhnya menggunakan bahasa ini akibat banyaknya ragam bahasa yang diperkenalkan pada saat kolonialisme.
Kini bahasa ini menjadi bahasa Nasional yang digunakan secara baku dan resmi dalam sebuah pidato kenegaraan, proses pembelajaran di sekolah dan Universitas dan lain-lainnya. Bahasa Nasional Indonesia bahkan mengalami perkembangan kian pesat hingga saat ini. Bahasa Melayu Indonesia yang dulu terkesan monoton dan belum terdapat beragam kosa kata, semakin lama bahasa ini semakin beragam dengan munculnya kosa kata baru.
Namun dewasa ini, di era serba global, perkembangan bahasa asing di negara kita cukup pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sekolah yang memiliki taraf dan tarif internasional. Bahasa pengantar atau bahasa sehari-hari yang digunakan tentu bukan lagi bahasa Indonesia, tapi bahasa Inggris. Hal ini dilakukan oleh sekolah itu untuk mempersiapkan murid mereka menghadapi tantangan global. Belum lagi, muda-mudi penerus bangsa ini lebih bangga ketika menggunakan bahasa asing itu sebagai lingua franca mereka. Karena mereka menganggap bahasa Indonesia sudah ketinggalan zaman, sedangkan penggunaan bahasa Inggris dianggap bergengsi.
Fenomena di atas membuktikan, bahwa eksistensi bahasa pemersatu bangsa ini tengah terancam oleh serangan dari luar. Bahasa yang diperjuangkan dengan darah dan air mata, secara perlahan digeser dengan penggunaan bahasa asing di kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dari mereka berdalih bahwa jika kita tidak berbicara bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dianggap sebagai bangsa yang tertinggal, dan akan tergilas oleh laju globalisasi yang semakin merajalela.
Generasi sekarang mulai melupakan bahasa yang berhasil menyatukan bangsa ini untuk mengusir para penjajah. Sumpah berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu tampaknya telah luput dari ingatan mereka. Sebelum era kemerdekaan, bahasa Indonesia sempat dilarang penggunaannya, karena dapat mengancam keberadaan bangsa asing di bumi Nusantara. Para penjajah menganggap bahwa bahasa dapat menyatukan mereka yang terpecah-belah, dan dapat membangkitkan semangat juang rakyat untuk mengusir penjajah.
Pada masa sekarang ini, bahasa inggris sepertinya sangat diminati oleh masyarakat, bukan saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Karena saat ini adalah masa globalisasi, dan bahasa inggris adalah bahasa yang digunakan dalam bahasa internasional.
Bahasa inggris juga dapat menghilangkan identitas bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dan juga bahasa kesatuan Republik Indonesia, sebagai alat pemersatu bangsa, yang sudah sedikit dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam Negara kita. Kalau tidak ada bahasa Indonesia maka kita tidak dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.
Pengaruh yang ada telah membuat bahasa Indonesia terpinggirkan, bahkan di negaranya sendiri, di kalangan masyarakat dan pelajar. Masyarakat kita menyepelekan bahasa Indonesia dan mengagungkan bahasa-bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, Arab, Perancis atau Mandarin. Keadaan yang begitu berlawanan dengan sejarah awal perkembangan bahasa Indonesia, saat para pemuda dan rakyat Indonesia dulu sangat menjunjung nilai-nilai kebangsaan dan budaya bangsa. Satu hal yang menjadi ironi lagi adalah bahwa kasus ketidaklulusan ujian nasional pelajar kita adalah karena menyepelekan pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan.
Bahkan sekarang ini, orang-orang yang berkelas menengah atas pun sibuk untuk mencarikan anak-anaknya bimbingan bahasa inggris. Bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam hidupnya. Seperti itulah sedikit gambaran bahasa inggris yang sekarang sudah lebih diutamakan.
Sumber :

Cintai Bahasa Sendiri
Tidak dipungkiri, di era globalisasi ini penggunaan bahasa asing memang penting melihat persaingan tidak hanya sebatas pada satu negara saja melainkan sudah melibatkan seluruh negara yang ada di dunia. Tanpa kita mempelajari minimal satu bahasa asing maka kita tidak dapat bersaing. Namun, penggunaan bahasa asing tetap tidak mengganggu bahasa sendiri yaitu bahasa Indonesia. Jangan karena kita telah menguasai dan mempelajari bahasa asing maka kita malu dan melupakan bahasa kita sendiri, karena hal ini akan sedikit demi sedikit melunturkan rasa nasionalisme kita terhadap budaya sendiri. bahasa yang telah diperjuangkan oleh nenek moyang kita tidak boleh kita lupakan begitu saja.
Janganlah kita merasa malu menggunakan bahasa Indonesia. Karena bahasa ini menjadi salah satu media pemersatu bangsa. Kita pun dapat melihat ke salah satu kerabat Asia kita yang cukup sukses, Jepang. Kebanyakan orang Jepang tidak dapat berbahasa Inggris, mereka amat bangga dan selalu merasa bahwa bahasa mereka lebih baik daripada bahasa lainnya. Mereka berpendapat, jika orang asing ingin menjalin kerja sama dengan mereka, orang asing lah yang harus memahami budaya dan bahasa mereka. Bukan sebaliknya.
Kita sebagai orang Indonesia, harus berbangga dengan bahasa dan juga budaya kita sendiri. Namun, harus tetap berorientasi kepada global agar bangsa kita ini tidak tertinggal kemajuan zaman yang semakin pesat. “Think globally, act locally”. Berpikirlah secara global, namun berperilakulah sesuai dengan tradisi lokal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar