Tugas 3
Nama : Fauzi Aulianinda sakti
Kelas : 4ID07
Npm : 33413325
Standar Teknik dan Standar Manajemen yang Relevan dengan
Teknik Industri
A.
Pengertian Standar Teknik
Standar
Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan,
produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau
lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di
luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi,
misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll: ini biasanya di
bawah payung suatu sistem manajemen mutu. Istilah standard teknik yang
digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Dalam rekayasa,
manufaktur, dan bisnis, sangat penting bagi pemasok, pembeli, dan pengguna
bahan, produk, atau layanan untuk memahami dan menyetujui semua persyaratan.
Standard teknik adalah jenis sebuah standar yang sering dirujuk oleh suatu kontrak
atau dokumen pengadaan. Ini menyediakan rincian yang diperlukan tentang
persyaratan khusus. Standard teknik dapat ditulis oleh instansi pemerintah,
organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi perdagangan, perusahaan, dan
lain-lain. Contoh dari standar teknik, antara lain:
B.
Macam - Macam Standar Teknik
1.
Standar Nasional Indonesia (SNI)
Adalah satu–satunya standart yang berlaku secara nasional di
Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi
standart SNI ini. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para
stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan
memenuhi WTO Code of good practice, yaitu.
-
Openess: Terbuka agar
semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI
-
Transparency: agar
stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI daritahap
pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya.
-
Consensus and
impartiality: agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan
diperlakukan secara adil.
-
Effectiveness and relevance:memfasilitasi
perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-
Coherence:Koheren dengan
pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak
terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan
2.
ASME (American Society of Mechanical
Engineer)
Merupakan
organisasi non profit yang bergerak di bidang standarisasi teknik khususnya
bidang teknik mesin. Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan
standar untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di
dunia penerbitan teknis melalui ASME Press, menyelenggarakan konferensi bidang
teknis dan mengadakan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan
mensponsori program pendidikan khususnya bidang teknik.
3.
ANSI (American National Standards
Institute)
ANSI
memiliki kapasitas sebagai administrator dan koordinator sistem standarisasi di
USA selama lebih dari 90 tahun. Berdiri sejak tahun 1918, didirikan oleh 5
kelompok engineering dan 3 badan pemerintahan, sebagai organisasi non profit
yang didukung oleh organisasi pemerintah maupun sektor swasta. ANSI
memperkenalkan penggunaan standar internasional baik untuk sektor bisnis,
kebijakan teknis secara nasional dan internasional.
4.
TEMA (Tubular Exchanger
Manufacturers Association)
TEMA
adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas
tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama
lebih dari enam puluh tahun.Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai
penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar
panas mekanik. TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa
depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali
setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur.
5.
Japanese Industrial Standar (JIS)
JIS
menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses
standarisasidikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar Industri dan dipublikasikan
melalui Asosiasi Standar Jepang. Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung
jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar
dan dokumen spesifikasi untuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti
amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun
1921.Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk
meningkatkan produksi materiil. Orang Jepang ini Standards Association
didirikan setelah kekalahan Jepangdalam Perang Dunia II pada 1945. Para
Industri Jepang Komite Standarperaturan yang diundangkan pada tahun 1946,
standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada
1949, yang membentuk landasan hukum bagi Standar hadir Industri Jepang (JIS).
6.
American Society untuk Pengujian dan Material
(ASTM)
Adalah pemimpin global yang diakui dalam
pengembangan dan pengiriman standar internasional konsensus sukarela. Hari ini,
sekitar 12.000 ASTM standar yang digunakan di seluruh dunia untuk meningkatkan
kualitas produk, meningkatkan keamanan, memfasilitasi akses pasar dan
perdagangan, dan membangun kepercayaan konsumen. ASTM kepemimpinan dalam
pembangunan standar internasional didorong oleh kontribusi dari anggotanya:
lebih dari 30.000 pakar top dunia teknis dan profesional bisnis yang mewakili
135 negara. bekerja dalam suatu proses terbuka dan transparan serta menggunakan
infrastruktur canggih elektronik ASTM, anggota ASTM memberikan metode
pengujian, spesifikasi, panduan, dan praktek-praktek yang mendukung industri
pemerintahan diseluruh dunia.
C.
Pengertian Standar Manajemen
Standar
Manajemen adalah
struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang
kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian standar manajemen akan
lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu, untuk mendukung
standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan maka hadirlah
Organisasi Internasional untuk Standarisasi yaitu Internasional Organization
for Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar internasional
yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap negara. ISO
didirikan pada 23 februari 1947, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang
menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang
mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat. Contoh dari standar
manajemen antara lain sebagai berikut:
D.
Macam – Macam Standar Manajemen
1.
ISO 9000
Merupakan suatu seri dari standar-standar internasional untuk sistem
kualitas, yang menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk
desain dan untuk penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk
menjamin bahwa pemasok (perusahaan) akan menyerahkan barang dan / atau jasa
yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pengertian tersebut selaras
dengan yang dikemukakan oleh Perry L. Johnson (1997: 6) bahwa “ISO 9000 is
a series of quality assurance standards that were created by the International
Organization for Standardization, based in Geneva, Switzerland. Artinya bahwa
ISO 9000 merupakan serangkaian standar sistem kualitas yang diciptakan oleh
Internatinal Organization for Standardization yang berbasis di Jenewa, Swiss.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ISO 9000 merupakan suatu
standar yang memegang peranan penting dalam bidang sistem mutu, khususnya yang
membahas pengenda1ian langkah- langkah produksi atau pelayanan dalam lingkup
produk atau jasa.
2.
ISO 9001 (Manajemen Mutu)
ISO
9001 adalah standar internasional yang diakui dunia untuk sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu (SMM) dan bersifat global. SMM menyediakan kerangka kerja bagi
perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan pendekatan manajemen
secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan. Sistem ini besifat umum dan
dapat diterapkan untuk berbagai jenis organisasi dan industri. Sistem ini juga
bersifat fleksibel untuk mengarahkan berbagai organisasi dan industri dalam
mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannya untuk mencapai kepuasan
pelanggan.
3.
ISO 14000
ISO
14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan
(Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh
seluruh sektor industri. Mengapa di katakana sangat penting? Itu sangat jelas
sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri kecil, besar akan
berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di
sekitarnya, bukan hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga
mendapatkan dampaknya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan tentang
ISO 14000, ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000
organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk
keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan
4.
ISO 14001 (Manajemen
Lingkungan)
ISO
14001 dipelajari oleh berbagai bidang pendidikan namun tidak “ seumum” ISO 9001
yang banyak ditemui di bidang apa saja. Sistem manajemen ini banyak ditemui
pada bidang teknik lingkungan. Selain itu sistem manajemen ini juga mempunyai
kaitan dengan bidang ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah manajemen
limbah industri. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa bidang lingkungan
hidup atau ekologi dan ergonomi mempunyai hubungan yang cukup kuat.
5.
OHSAS 18001 (Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja)
Pengertian (Definisi) Sistem
Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara umum merujuk pada 2 (dua)
sumber, yaitu Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan pada Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and
Safety Management Systems. Pengertian Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengajian dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Sedangkan Pengertian
Sistem Manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) menurut standar OHSAS
18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem manajemen organisasi (perusahaan)
yang digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan mengelola
resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut. Elemen-Elemen Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bisa beragam tergantung dari sumber (standar)
dan aturan yang kita gunakan. Secara umum, Standar Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja yang sering (umum) dijadikan rujukan ialah Standar OHSAS 18001:2007,
ILO-OSH:2001 dan Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja..
6.
Total Quality Management (TQM)
TQM
(Manajemen Produksi) mengacu pada penekanan kualitas yang meliputi organisasi
keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM menekankan komitmen
manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih
keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas yaitu: kualitas meliputi
usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; kualitas mencakup produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah
(apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas
pada saat yang lain); serta kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan.
7.
ISO 31000:2009 (Manajemen Risiko)
ISO
31000:2009 merupakan pedoman standar, instruksi, dan tuntutan bagi sebuah organisasi
untuk membangun sebuah pondasi dan kerangka kerja bagi suatu program manajemen
risiko. Pondasi tersebut meliputi aturan, tujuan, dan komitmen untuk membangun
suatu program manajemen risiko yang komprehensif. Kerangka kerja meliputi
perencanaan, akuntabilitas dari para karyawan, proses dan aktivitas yang
digunakan untuk mengelola risiko dalam kinerja perusahaan. Tujuan dari
standarisasi ini adalah untuk menyediakan prinsip-prinsip dan acuan dari
program manajemen risiko kepada organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar