Kelas : 2ID07
NPM : 33413325
Perkembangan teknologi di dunia tidak dapat
dilepaskan atau dipisahkan dari perkembangan ekonomi. Keterkaitan ini
disebabkan oleh perkembangan berbagai jenis ilmu pengetahuan yang merupakan
dasar inovasi dalam menghasilkan teknologi-teknologi baru, baik berupa bagian
dari produk maupun bagian dari proses produksi. Perkembangan teknologi dibidang
industri memberikan pengaruh yang luas pada kegiatan produksi di industri.
Teknologi terbaru dan canggih merupakan kebutuhan dalam mencapai produk yang
berkualitas, sehingga perawatan terhadap peralatan wajib dilakukan.
Jika ditinjau dalam
dasawarsa terakhir, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin
cepat dan canggih, bahkan daur hidup suatu produk (product life cycle)
terasa makin memendek, khususnya dalam bidang industri elektronika dan
informatika. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentunya
paralel dengan meningkatnya keterampilan dan pengetahuna manusia, sehingga
perkembangan tersebut telah didayagunakan untuk memperluas ruang lingkup
aplikasinya sehingga memberikan dampak yang sangat luas terhadap bidang
industri lainnya dan terhadap alat bantu (tools). Hampir semua negara
industri maju memberikan prioritas pada upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (research
and development) industri dan teknologi khususnya dalam bidang teknologi
manufaktur, teknologi produk maupun teknologi proses.
Demikian juga
dengan negara-negara berkembang yang saat ini telah sadar akan pentingnya
pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan
nasionalnya, sehingga saling berlomba dalam meningkatkan penguasaan serta
pengembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya negara-negara
berkembang ini masih berorientasi pada peningkatan daya saing dalam rangka
membuka akses menuju pasar internasional.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terasa semakin
terlihat sejak dicanangkannya program industrialisasi sebagai bagian dari
pembangunan nasional pada Pelita I yang lalu, dan sedang merampungkan
pelaksanaan Pelita V serta menyongsong awal era tinggal landas pada Pelita VI.
Menteri Negara Riset dan
Teknologi mengemukakan Strategi Transformasi Industri dan Teknologi yang
dirancang dengan mempertimbangkan letak geografis dari tanah air dan potensi
serta pendayagunaan seluruh sumber daya yang ada, dapat dijadikan dasar dalam
menetapkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mentransformasikan bangsa
Indonesia dari yang mulanya berwawasan pertanian menjadi masyarakat berwawasan
industri. Hal tersebut dapat berdampak positif dengan berkembangnya sektor
industri dan sektor pertanian secara bersama-sama. Mentri Perindustrian juga
pernah mengutarakan strategi keterkaitan antara industri sebagai dasar dalam
meningkatkan nilai tambah dalam sektor industri, diman seluru strategu tersebut
bermuara pada peningkatan kemampuan akan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Sementara itu, masih terdapat beberapa hambatan yang sangat
terlihat jelas dalam operasionalisasi dari strategi transformasi industri dan
teknologi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
1. Teknologi
2. Modal
3. Manusia
Pembangunan
teknologi diarahkan pada kemampuan penguasaan teknologi dan rekayasa sebagai
pemacu kemampuan melakukan inovasi dan percepatan pembangunan guna mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Masyarakat digiatkan untuk berperan aktif dalam
upaya penguasaan dan pemanfaatan teknologi dalam rangka mengembangkan
keunggulan kompetitif sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih
unggul dan bersaing dengan menggunakan teknologi mutakhir. Budaya ilmu
pengetahuan dan teknologi ditumbuhkembangkan dengan selalu memperhatikan nilai-nilai
luhur bangsa agar sikap dan perilaku masyarakat makin terangsang untuk
menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemampuan
untuk mengkaji dan memahami teknologi yang tepat perlu ditingkatkan untuk
menunjang transformasi teknologi melalui kajian berbagai ilmu pengetahuan
terapan. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci, dan mendalam
dilakukan melalui pelaksanaan program yang konkret untuk memproduksi
barang dan jasa. Kemampuan alih teknologi perlu dikembangkan menjadi kemampuan
pengintegrasian dan penciptaan teknologi baru untukmenghasilkan produk baru,
yang dicerminkan oleh kemampuan membuat rancang bangun dan rekayasa
industri serta kemampuan memproduksi. Pengembangan kemampuan rancang
bangun dan rekayasa harus diupayakan untuk mendorong penyempurnaan proses produksi
dan pertumbuhan berbagai jenis industri unggulan yang mampu menghasilkan
barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dan mampu
menghadapi persaingan pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
Program teknologi
ditujukan pada usaha mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan cara, metode,
teknik, dan peranti rekayasa baru yang lebih efisien dan efektif untukmengintegrasikan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keperluan pengembangan kemampuan
rancang bangun dan pelaksanaan produksi barang dan jasa, baik untukmenyempurnakan
produk barang dan jasa yang telah ada maupun membangun yang baru. Tujuan
utama program teknologi adalah untuk meningkatkan sektor industri dalam
menghasilkan barang dan jasa yang memiliki unjuk kerja dan tingkat harga
yang kompetitif seiring dengan tujuan mendorong keberhasilan dalam pemecahan
masalah pembangunan bagi daerah yang tertinggal dan penduduk miskin.
Dengan demikian, program teknologi akan mencakup upaya untuk mengkaji dan
menerapkan kemajuan teknologi yang telah berkembang dan diterapkan secara
efektif di negara-negara maju, serta meneliti dan mengembangkan
pengintegrasian kemajuan ilmu pengetahuan terapan dan ilmu pengetahuan dasar
bagi keperluan meningkatkan daya guna teknologi tersebut serta mengadaptasikan
teknologi tersebut pada berbagai aplikasi.
Dalam bidang
kebutuhan dasar manusia yang antara lain meliputi produksi pangan dan
pelestarian swasembada pangan akan diupayakan pengembangan teknologi
produksi pangan yang berwawasan lingkungan hidup, pengembangan teknologi
produksi pangan di lahan marjinal, pengembangan sumber pangan hewani, paket
pengembangan teknologi yang tidak tergantung cuaca dan musim, serta teknologi
diversifikasi pangan dalam upaya mencapai pola pangan berimbang. Selain
itu, akan diteliti tingkat residupestisida dan kandungan berbagai logam berat
pada bahan pangan, kajian keamanan pangan terhadap kontaminasi mikroba
patogen, keterkaitan status gizi dengan kemiskinan dan penyakit
degeneratif, pengembangan indikator gizi, dan sistem komunikasi,
informasi, dan edukasi. Dalam bidang perumahan dan permukiman upaya dititikberatkan
pada pengembangan teknologi konstruksi perumahan padat penghuni, konstruksi
rumah murah dan minim perawatan, konstruksi rumah tahan gempa, peningkatan
efisiensi proses pembangunan perumahan, serta pengembangan teknologi
produksi dan diversifikasi material bangunan. Dalam bidang pendidikan akan diteliti
cara-cars meningkatkan kemampuan guru dan tenaga pengajar termasuk sistem
pembinaan kemampuan mengajar dan kesejahteraannya, serta peningkatan kemampuan
manajemen bagi para pengelola.
Dalam upaya
mendukung program penyediaan energi, fokus penguasaan teknologi energi
ditujukan pada pengembangan listrik tenaga sel bahan bakar serta energi pasang
surut dan konversi perbedaan temperatur air laut. Selain itu, akan diteliti
cara-cara rehabilitasi lahan kritis dan penanggulangan degradasi tanah. Dalam upaya
menekan dampak bencana alam, akan dilakukan riset mitigasi mencakup
perkiraan daerah banjir, tanah longsor, dan evaluasi dampak bencana.
Peningkatan penguasaan
teknologi dalam industri penerbangan dititikberatkan pada pengembangan
sistem avionik. Adapun dalam industri energi ditujukan untuk menguasai
teknologi sistem jaringan listrik. Untuk industri kimia akan dikembangkan
bahan peledak emulsi sampai tahap pabrik percobaan dan amunisi ringan. Dalam
bidang industri peralatan pertanian juga akan dikembangkan pabrik
percontohan produksi gula nipah dan produksi pulp dari limbah tandan sawit,
sedangkan untuk industri pertahanan dan keamanan akan dilanjutkan
pengembangan sistem deteksi bawah air. Selain itu, juga akan
ditingkatkan kemampuan nasional di bidang industri material barn yang meliputi
bahan logam, polimer, keramik, dan gelas. Industri kimia dan proses akandiprioritaskan untuk
mampu mengganti bahan impor, mengendalikan bahan kimia berbahaya, dan
mengembangkan teknologi pengolahan limbah dan daur ulang yang murah.
Industri transportasi dititikberatkan pada peningkatan kemampuan
pembuatan mesin, komponen otomotif, dan uji performansi.
Program kemitraan riset di
bidang teknologi dikembangkan dalam bentuk kerja sama antara badan usaha milik
negara (BUMN), lembaga penelitian pemerintah, pihak perguruan tinggi negeri
dan swasta, serta pengusaha nasional. Pengembangan kemitraan riset di bidang
teknologi terutama ditujukan untuk mendukung pengembangan teknik produksi yang
berkaitan dengan peningkatan mutu produksi dan berpotensi dalam peningkatan
kemampuan ekspor. Demikian pula, program kemitraan riset dilaksanakan
sebagai upaya pemecahan masalah pembangunan di daerah yang kurang
berkembang, dan membantu kemampuan teknologi industri bagi pengusaha kecil
serta koperasi. Program kemitraan juga dilakukan dalam upaya pengembangan
teknologi, termasuk manajemen teknologi, yang dilakukan melalui kemitraan
di bidang pendidikan dan penelitian untuk menciptakan jumlah dan kualitas
SDM iptek yang dibutuhkan oleh industri, dunia usaha, dan pengembangan
pendidikan iptek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar