Senin, 26 Januari 2015

Lingkungan Miskin atau Terbelakang

Nama : Fauzi Aulianinda Sakti
Kelas : 2ID07
NPM : 33413325


Walaupun saat ini sudah banyak orang kaya tersebar di seluruh dunia namun sampai saat ini masih banyak juga negara negara yang sangat miskin dan kebanyakan negara-negara miskin ini ada di benua Afrika. Berdasarkan pendapatan per kapita berikut ini ada beberapa negara negara paling miskin tahun 2013 seperti di kutip dari detik.com.
1.             Afghanistan
Pendapatan per kapita masyarakat Afganistan sebesar US$ 1.072,19 per tahun. Masuk urutan kesepuluh termiskin di dunia, Afganistan saat ini dinilai sebagai negara yang masuk kategori daerah berbahaya di dunia. Banyak penduduk Afganistan yang mengungsi dan mencari suaka ke berbagai negara. Negara ini masih dihadapi dengan aksi teroris sehingga mengganggu pertumbuhan ekonominya.
2.             Madagaskar
Pendapatan per kapita masyarakat Madagaskar sebesar US$ 972,07 per tahun. Negara kepulauan ini merupakan pusat sumber hayati di dunia. Sebanyak 90% binatang liar di Afrika ada di negara ini. Hampir 90% masyarakat di Madagaskar hidup dengan penghasilan di bawah US$ 2 per hari.
3.             Malawi
Pendapatan per kapita masyarakat Malawi sebesar US$ 893,84 per tahun. Negara secara geografis berada di wilayah Afrika Tenggara ini memiliki kontur wilayah yang sulit. Negara ini memiliki tingkat harapan hidup yang rendah dan angka kematian bayi yang tinggi. Persebaran virus HIV di daerah ini juga sangat tinggi dan merata di seluruh wilayah.
4.             Nigeria
Pendapatan per kapita masyarakat Niger sebesar US$ 853,43 per tahun. Nigeria yang berada di area Afrika Barat ini memiliki kontur daerah yang sulit. Negara ini memiliki berbagai persoalan menyangkut infrastruktur, perawatan kesehatan, lingkungan hingga pendidikan.
5.             Republik Afrika Tengah
Negara ini masuk ke terbilang terkucil di area Afrika Tengah dengan pendapatan per kapita US$ 827,93 per tahun. Negara ini dihadapi persoalan konflik yang berlangsung lama.
6.             Eritrea
Eriteria merupakan negara relatif baru di Afrika. Merdeka tahun 1991, Eritaria memiliki pendapatan perkapita US$ 792,13 per tahun. Negara ini memiliki pertumbuhan ekonomi   cukup tinggi yakni tumbuh 8,7%. Namun pendapatan per kapita masyarakat didorong oleh transfer dari luar negeri.
7.             Liberia
Negara yang berada di Afrika Barat ini, memiliki pendapatan per kapita US$ 716,04 per tahun. Negara inisejak tahun 1980 mengalami perang sipil berkepanjangan. Hal ini berdampak terhadap kondisi ekonomi negara itu bahkan telah menewaskan hingga 250.000 jiwa penduduk.
8.             Burundi
Burundi yang berada di bagian Afrika Timur ini, memiliki pendapatan per kapita US$ 648,58. Negara ini terbelenggu oleh perang berkepanjangan, korupsi, kebodohan hingga persebaran HIV.
9.             Zimbabwe
Zimbabwe masuk ke negara yang cukup terisolasi di Afrika bagian Selatan. Negara yang dipimpin Robert Mugabe sejak tahun 1980 ini, didera kasus pelanggaran HAM hingga persoalan ekonomi. Negara ini memiliki pendapatan per kapita US$ 589,46 per tahun.
10.         Republik Kongo
Negara ini memiliki pendapatan per kapita US$ 394,25 per tahun. Negara ini dinobatkan sebagai negeri termiskin di dunia. Negara terluas kedua di Afrika ini, masih dedera berbagai kekesaran terkait pengelolaan pertambangan. Meskipun memiliki potensi besar di bidang pertanian, Kongo masih dihadapi dengan persoalan gizi buruk dan tingginya angka kematian.

http://palingseru.com/27697/10-negara-paling-miskin-di-dunia-tahun-2013

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berkaitan dengan Teknik Industri

Nama : Fauzi Aulianinda Sakti
Kelas : 2ID07
NPM :  33413325


 Perkembangan teknologi di dunia tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan dari perkembangan ekonomi. Keterkaitan ini disebabkan oleh perkembangan berbagai jenis ilmu pengetahuan yang merupakan dasar inovasi dalam menghasilkan teknologi-teknologi baru, baik berupa bagian dari produk maupun bagian dari proses produksi. Perkembangan teknologi dibidang industri memberikan pengaruh yang luas pada kegiatan produksi di industri. Teknologi terbaru dan canggih merupakan kebutuhan dalam mencapai produk yang berkualitas, sehingga perawatan terhadap peralatan wajib dilakukan.
         Jika ditinjau dalam dasawarsa terakhir, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin cepat dan canggih, bahkan daur hidup suatu produk (product life cycle) terasa makin memendek, khususnya dalam bidang industri elektronika dan informatika. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentunya paralel dengan meningkatnya keterampilan dan pengetahuna manusia, sehingga perkembangan tersebut telah didayagunakan untuk memperluas ruang lingkup aplikasinya sehingga memberikan dampak yang sangat luas terhadap bidang industri lainnya dan terhadap alat bantu (tools). Hampir semua negara industri maju memberikan prioritas pada upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (research and development) industri dan teknologi khususnya dalam bidang teknologi manufaktur, teknologi produk maupun teknologi proses.
           Demikian juga dengan negara-negara berkembang yang saat ini telah sadar akan pentingnya pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bagian dari pembangunan nasionalnya, sehingga saling berlomba dalam meningkatkan penguasaan serta pengembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya negara-negara berkembang ini masih berorientasi pada peningkatan daya saing dalam rangka membuka akses menuju pasar internasional.
                Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terasa semakin terlihat sejak dicanangkannya program industrialisasi sebagai bagian dari pembangunan nasional pada Pelita I yang lalu, dan sedang merampungkan pelaksanaan Pelita V serta menyongsong awal era tinggal landas pada Pelita VI.
               Menteri Negara Riset dan Teknologi mengemukakan Strategi Transformasi Industri dan Teknologi yang dirancang dengan mempertimbangkan letak geografis dari tanah air dan potensi serta pendayagunaan seluruh sumber daya yang ada, dapat dijadikan dasar dalam menetapkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam mentransformasikan bangsa Indonesia dari yang mulanya berwawasan pertanian menjadi masyarakat berwawasan industri. Hal tersebut dapat berdampak positif dengan berkembangnya sektor industri dan sektor pertanian secara bersama-sama. Mentri Perindustrian juga pernah mengutarakan strategi keterkaitan antara industri sebagai dasar dalam meningkatkan nilai tambah dalam sektor industri, diman seluru strategu tersebut bermuara pada peningkatan kemampuan akan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sementara itu, masih terdapat beberapa hambatan yang sangat terlihat jelas dalam operasionalisasi dari strategi transformasi industri dan teknologi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu:
1. Teknologi 
2. Modal
3. Manusia
          Pembangunan teknologi diarahkan pada kemampuan penguasaan teknologi dan rekayasa sebagai pemacu kemampuan melakukan inovasi dan percepatan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat. Masyarakat digiatkan untuk berperan aktif dalam upaya penguasaan dan pemanfaatan teknologi dalam rangka mengembangkan keunggulan kompetitif sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih unggul dan bersaing dengan menggunakan teknologi mutakhir. Budaya ilmu pengetahuan dan teknologi ditumbuhkembangkan dengan selalu memperhatikan nilai-nilai luhur bangsa agar sikap dan perilaku masyarakat makin terangsang untuk menguasai dan mengembang­kan ilmu pengetahuan dan teknologi.
           Kemampuan untuk mengkaji dan memahami teknologi yang tepat perlu ditingkatkan untuk menunjang transformasi teknologi melalui kajian berbagai ilmu pengetahuan terapan. Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci, dan mendalam dilakukan melalui pelaksanaan program yang konkret untuk memproduksi barang dan jasa. Kemampuan alih teknologi perlu dikembangkan menjadi kemampuan pengintegrasian dan penciptaan teknologi baru untukmenghasilkan produk baru, yang dicerminkan oleh kemampuan membuat rancang bangun dan rekayasa industri serta kemampuan memproduksi. Pengembangan kemampuan rancang bangun dan rekayasa harus diupayakan untuk mendorong penyempurnaan proses produksi dan pertumbuhan berbagai jenis industri unggulan yang mampu menghasilkan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dan mampu menghadapi persaingan pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
        Program teknologi ditujukan pada usaha mengkaji, menerapkan, dan mengembangkan cara, metode, teknik, dan peranti rekayasa baru yang lebih efisien dan efektif untukmengintegrasikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keperluan pengembangan kemampuan rancang bangun dan pelaksanaan produksi barang dan jasa, baik untukmenyempurnakan produk barang dan jasa yang telah ada maupun membangun yang baru. Tujuan utama program teknologi adalah untuk meningkatkan sektor industri dalam menghasilkan barang dan jasa yang memiliki unjuk kerja dan tingkat harga yang kompetitif seiring dengan tujuan mendorong keberhasilan dalam pemecahan masalah pembangunan bagi daerah yang tertinggal dan penduduk miskin. Dengan demikian, program teknologi akan mencakup upaya untuk mengkaji dan menerapkan kemajuan teknologi yang telah berkembang dan diterapkan secara efektif di negara-negara maju, serta meneliti dan mengembangkan pengintegrasian kemajuan ilmu pengetahuan terapan dan ilmu pengetahuan dasar bagi keperluan meningkatkan daya guna tek­nologi tersebut serta mengadaptasikan teknologi tersebut pada berbagai aplikasi.
          Dalam bidang kebutuhan dasar manusia yang antara lain meliputi produksi pangan dan pelestarian swasembada pangan akan diupayakan pengembangan teknologi produksi pangan yang berwawasan lingkungan hidup, pengembangan teknologi produksi pangan di lahan marjinal, pengembangan sumber pangan hewani, paket pengembangan teknologi yang tidak tergantung cuaca dan musim, serta teknologi diversifikasi pangan dalam upaya mencapai pola pangan berimbang. Selain itu, akan diteliti tingkat residupestisida dan kandungan berbagai logam berat pada bahan pangan, kajian keamanan pangan terhadap kontaminasi mikroba patogen, keterkaitan status gizi dengan kemiskinan dan penyakit degeneratif, pengembangan indikator gizi, dan sistem komunikasi, informasi, dan edukasi. Dalam bidang perumahan dan permukiman upaya dititikberatkan pada pengembangan teknologi konstruksi perumah­an padat penghuni, konstruksi rumah murah dan minim perawatan, konstruksi rumah tahan gempa, peningkatan efisiensi proses pembangunan perumahan, serta pengembangan teknologi produksi dan diversifikasi material bangunan. Dalam bidang pendidikan akan diteliti cara-cars meningkatkan kemampuan guru dan tenaga pengajar termasuk sistem pembinaan kemampuan mengajar dan kesejahteraannya, serta peningkatan kemampuan manajemen bagi para pengelola.
         Dalam upaya mendukung program penyediaan energi, fokus penguasaan teknologi energi ditujukan pada pengembangan listrik tenaga sel bahan bakar serta energi pasang surut dan konversi perbedaan temperatur air laut. Selain itu, akan diteliti cara-cara rehabilitasi lahan kritis dan penanggulangan degradasi tanah. Dalam upaya menekan dampak bencana alam, akan dilakukan riset mitigasi mencakup perkiraan daerah banjir, tanah longsor, dan evaluasi dampak bencana.
       Peningkatan penguasaan teknologi dalam industri penerbangan dititikberatkan pada pengembangan sistem avionik. Adapun dalam industri energi ditujukan untuk menguasai teknologi sistem jaringan listrik. Untuk industri kimia akan dikembangkan bahan peledak emulsi sampai tahap pabrik percobaan dan amunisi ringan. Dalam bidang industri peralatan pertanian juga akan dikembangkan pabrik percontohan produksi gula nipah dan produksi pulp dari limbah tandan sawit, sedangkan untuk industri pertahanan dan keamanan akan dilanjutkan pengembangan sistem deteksi bawah air. Selain itu, juga akan ditingkatkan kemampuan nasional di bidang industri material barn yang meliputi bahan logam, polimer, keramik, dan gelas. Industri kimia dan proses akandiprioritas­kan untuk mampu mengganti bahan impor, mengendalikan bahan kimia berbahaya, dan mengembangkan teknologi pengolahan limbah dan daur ulang yang murah. Industri transportasi dititikberatkan  pada peningkatan kemampuan pembuatan mesin, komponen otomotif, dan uji performansi.

        Program kemitraan riset di bidang teknologi dikembangkan dalam bentuk kerja sama antara badan usaha milik negara (BUMN), lembaga penelitian pemerintah, pihak perguruan tinggi negeri dan swasta, serta pengusaha nasional. Pengembangan kemi­traan riset di bidang teknologi terutama ditujukan untuk mendu­kung pengembangan teknik produksi yang berkaitan dengan pe­ningkatan mutu produksi dan berpotensi dalam peningkatan kemampuan ekspor. Demikian pula, program kemitraan riset dilaksanakan sebagai upaya pemecahan masalah pembangunan di daerah yang kurang berkembang, dan membantu kemampuan teknologi industri bagi pengusaha kecil serta koperasi. Program kemitraan juga dilakukan dalam upaya pengembangan teknologi, termasuk manajemen teknologi, yang dilakukan melalui kemitraan di bidang pendidikan dan penelitian untuk menciptakan jumlah dan kualitas SDM iptek yang dibutuhkan oleh industri, dunia usaha, dan pengembangan pendidikan iptek. 

Sosial Masyarakat Desa di Masyarakat

Nama : Fauzi Aulianinda Sakti
Kelas : 2ID07
NPM : 33413325


MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.    Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.   Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
–          konflik
–          kontraversi
–          kompetisi

Sosial Masyarakat Kota di Masyarakat

Nama  :  Fauzi Aulianinda Sakti
Kelas   : 2ID07
NPM    : 33413325


MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1.      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2.   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan paham politik, perbedaan agama dan sebagainya.
3.   Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
4.   Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
5.   Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
6.   Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
7.   Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.

8.    Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
sumber :